A.
Konsep
Tentang Kenormalan
Sebagian besar orang memiliki pendapat tertentu mengenai normal dan mendefinisikan penyakit atau
keadaan sakit sebagai suatu penyimpangan dari keadaan normal atau tidak adanya
keadaan normal. Akan tetapi, jika dilihat dengan lebih cermat, konsep
kenormalan terlihat kompleks dan tidak dapat didefinisikan secara singkat dan
jelas. Konsep-konsep normal dan penyakit begitu kompleks dan sampai pada taraf
tertentu tidak pasti dan dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, serta
faktor-faktor biologik.
B.
Konsep
Tentang Penyakit
Penyakit dapat didefinisikan sebagai kegagalan organisme
untuk beradaptasi atau mempertahankan homeostasis; penyakit sebenarnya
merupakan berbagai proses fisiologik yang mengalami penyimpangan.
Penyakit tidak melibatkan perkembangan suatu bentuk
kehidupan yang benar-benar baru, tetapi lebih merupakan perluassan atau
distorsi proses kehidupan normal yang terdapat pada individu. Bahkan pada kasus
penyakit infeksi yang jelas, yang selama menderita penyakit ini tubuh
benar-benar terinvasi, agen infeksius itu sendiri bukan merupakan penyakit
tetapi hanya mencetuskan perubahan-perubahan yang akhirnya bermanifestasi
sebagai penyakit. Dengan demikian, penyakit sebenarnya merupakan berbagai
proses fisiologik yang telah mengalami distorsi. Namun, dalam keadaan adanya
agen infeksius yang invasif, usaha pengobatan engan antibiotik saja dapat tidak
menyembhkan pasien jika perhatian yang semestinya tidak ditujukan pada
proses-proses intrinsik tubuh yang telah menjadi kacau.
Pada kenyataannya, benih-benih penyakit sering terdapat
di antara mekanisme adaptif tubuh yang potensial untuk menimbulkan akibat yag
baik atau buruk. Contoh: kombinasi gen dari reproduksi seksual meningkatkan
variabilitas genetik dan kesintasan spesies tetapi dapat juga mengakibatkan
penyakit genetik; mekanisme respons imun melindungi tubuh dari invasi antigen
asing tetapi dapat juga menimblkan penyakit-penyakit imunologik seperti alergi
atau penyakit autoimun. Tubuh hanya memiliki mekanisme respons dalam jumlah
yang terbatas, yang jika menyatu dalam berbagai kombinasi menimbulkan suatu
penyakit pada pejamu. Dengan demikian, jika beberapa mekanisme respons dasar
telah dimengerti, maka pemahaman mengenai penyakit menjadi lebih mudah.
C.
Perkembangan
Penyakit
- Etiologi
2.
Patogenesis
Patogenesis menunjukan rangkaian kejadian dalam
perkembangan penyakit dari permulaan yang paling awal, meliputi faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangannya. Dengan demikian, tiap penyakit memiliki
riwayat penyakit tersendiri. Riwayat penyakit menunjukan perjalanan penyakit
tersebut yang biasa terjadi dari mulai awal hingga akhir tanpa pengobatan.
Praktisi kesehatan harus familiar dengan riwayat penyakit untuk penilaian yang
benardan evaluasi pengobatan.
3.
Manifestasi
Pada awal perkembangan suatu penyakit, agen atau
agen-agen etiologik dapat mencetuskan sejumlah perubahan dalam proses biologik
yang dapat dideteksi. Pada saat proses-proses biologis tertentu terganggu,
pasien secara subjektif mulai merasakan sesuatu yang tidak beres. Perasaan ini
disebut gejala penyakit. Menurut
definisi, gejala bersifat subjektif
dan hanya dilaporkan oleh pasien kepada
pengamat. Namun, jika pengamat secara objektif dapat mengidentifikasi penyakit,
maka hal ini disebut tanda-tanda
penyakit.
D.
Klasifikasi
Penyakit
Penyakit dapat diklasifikasikan menurut sistem organ atau
oleh kategori penyebab. Sistem-sistem klasifikasi ini tidak spenuhnya
komprehensif, dan penyakit-penyakit dapat termasuk lebih dari satu kategori
pada saatyang sama. Berikut adalah klasifikasi penyakit berdasarkan klasifikasi
etiologik penyakit:
1.
Penyakit
herediter atau familial
Disebabkan oleh kelainan herediter di dalam kromosom atau
gen pada sat atau kedua orang tua yang diturunkan pada keturunannya. Kromosom
atau gen yang berubah dapat menyebabkan dihasilkannya protei abnormal yang
mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh yang penting. Suatu contoh gangguan
kromosom adal sindrom down yang
disebabkan oleh jumlah kromosom abnormal pada posisi 21.
2.
Penyakit
kongenital
Terdapat pada saat lahir; beberapa diturunkan sedangkan
yang lain dapat disebabkan oleh cacat perkembangan yang asalnya diketahui atau
tidak diketahui. Tidak semua penyakit herediter adalah kongenital dan
sebaliknya.
3.
Penyakit
toksik
Disebabkan oleh ingesti racun. Sebagai contoh; inhalasi
karbon monoksida dari buangan kendaran bermotor di dalam garasi yang tertutup
dapat menyebabkan hipoksia jaringan dan kematian. Karbon monoksida diabsorpsi
secara cepat melalui paru-paru dan terikat dengan hemoglobin (membentuk
karboksihemoglobin) dengan afinitas lebih dari 200 kali afinitas oksigen. Hal
ini membatasi kapasitas membawa oksigen oleh hemoglobin.
4.
Penyakit
infeksi
Diakibatkan dari invasi organisme patogen hidup misal,
bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing darah, cacing).
5.
Penyakit
traumatik
Disebabkan oleh cedera fisik. Cedera mekanis kasar, panas
atau dingin yang ekstrem, listrik, dan radiasi.
6.
Penyakit
degeneratif
Kelainan primer adalah degenerasi berbagai bagian tubuh.
Penyakit degeneratif berkaitan dengan proses penuaan normal dan semakin sering
dengan meningkatnya rentang kehidupan.
7.
Penyakit
imunologik
Sistem imun secara normal bereaksi melindungi terhadap
invasi antigen asing dan kanker. Hipersensitivitas (alergi), autoimunitas, dan
imunodefisiensi merupakan tipe reaksi imun dengan pengaruh yang membahayakan
pejamu. Respon imun anafilatik terhadap alergen (misal, bisa lebah) dapat
mematikan bagi individu yang hipersensitif. Autoimunitas meliputi hilangnya
toleransi terhadap antigen sendiri sehingga reaksi imun dibentuk untuk melawan
diri sendiri. Banyak penyakit seperti, lupus aritematosus sistemik, miastenia
gravis, dan glomerulonefritis, diyakini melibatkan autoimunitas.
Imunodefisiensi dapat diwariskan atau didapat misal sindrom imunodefisiensi
didapat (AIDS) menyebabkan pejamu menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik
dan keganasan.
8.
Penyakit
neoplastik
Penyakit neoplastik ditandai dengan pertumbuhan sel
abnormal yang menyebabkan berbagai jenis tumor jinak dan ganas.
9.
Penyakit
yang berhubungan dengan gizi
Defisiensi protein, kalori, atau vitamin menyebabkan
banyak penyakit, terutama di negara berkembang.
10. Penyakit metabolik
Diakibatkan oleh gangguan pada beberapa proses metabolik
penting di dalam tubuh.
11. Penyakit molekuler
Diakibatkan oleh kelainan molekul tunggal yang
menyebabkan abnormalitas produk molekuler pada aktivitas seluler. Banyak
penyakit bersifat genetik.
12. Penyakit psikogenik
Dimulai di dalam pikiran, berasal dari emosional atau
psikologikdalam kaitannya dengan suatu gejala.
13. Penyakit iatrogenik
Suatu penyakit atau gangguan yang ditimbulkan secara
tidak disengajasebagai akibat pengobatan yang dilakukan oleh tenaga perawatan
kesehatan untuk beberapa gangguan lain.
14. Penyakit idiopatik
Penyakit yang penyebabnya tidak diketahui. Pada lebih
dari 90% kasus hipertensi, penyebabnya tidak diketahui; dengan demikian disebut
hipertensi esensial atau idiopatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar