Ribuan hari dengan tubuh sehat selalu membuat manusia melupakan pentingnya kesehatan. Dan satu hari dengan penyakit, selalu mampu membuat manusia tersadar akan pentingnya kesehatan.
Kamis, 03 April 2014
Anatomi dan Fisiologi Sistem Pendengaran
Telinga adalah suatu organ kompleks dengan komponen-komponen fungsional penting, aparatus pendengaran dan mekanisme keseimbangannya, terletak di dalam tulang temporalis tengkorak. Sebagian besar telinga tidak dapat diperiksa secara langsung dan hanya dapat diperiksa dengan tes-tes khusus. Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian : telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Telinga luar terdiri dari aurikula dan meatus akustikus eksternus. Telinga tengah terdiri dari membrane timpani, tulang-tulang pendengaran (maleus,inkus dan stapes), dan ruang telinga tengah.
Disamping itu, telinga tengah berhubungan dengan atik (epitimpanum), prosesus mastoideus dan tuba eustachi, serta daerah yang ditempati oleh semua struktur ini disebut juga sebagai celah telinga tengah. Telinga dalam terdiri dari koklea, labirin vestibular dengan kanalis semisirkularis horizontalis, superior dan posterior, utrikulus dan sakulus, serta nervus akustikus (saraf otak ke delapan) bersama nervus koklearis atau nervus auditoris serta nervus vestibularis dengan cabang superior dan inferior
Proses pendengaran merupakan salah satu fungsi yang penting dalam kehidupan tiap manusia. Saat ini banyak gangguan yang dapat menyebabkan kesulitan dalam mendengar, salah satunya adalah otosklerosis. Dalam penelitian, kelainan ini terdapat pada masyarakat dalam jumlah yang signifikan.
Pendengaran normal merupakan suatu keadaan dimana orang tidak hanya dapat mendengar tetapi juga dapat mengerti apa yang didengarnya, sedangkan kekurangan pendengaran yaitu keadaan dimana orang kurang dapat mendengar dan mengerti perkataan yang didengarnya.
Anatomi & Fisiologi Sistem Pendengaran
Indera pendengar merupakan salah satu alat panca indera untuk mendengar. Bagian-bagian telinga terdiri dari :
1. Telinga bagian luar (Auris eksterna)
Aurikula (daun telinga) menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga. Meatus akustikus eksterna (liang telinga) merupakan saluran penghubung aurikula dengan membrane timpani panjangnya + 2,5 cm terdiri dari tulang rawan dan tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serumen. Membran timpani merupakan antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga.
2. Telinga bagian tengah (Auris media)
Kavum timpani merupakan rongga di dalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran yang terdiri dari maleus, inkus dan stapes yang melekat pada bagian dalam membrane timpani dan bagian dasar tulang stapes membuka pada fenestra ovalis.
Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak di bagian bawah samping dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani, rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang disebut sellula mastoid yang terdapat di belakang bawah antrum di dalam tulang temporalis.
Tuba auditiva eustaki merupakan saluran tulang rawan yang panjangnya + 3,7 cm berjalan miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.
3. Telinga bagian dalam (Auris Interna)
Terletak pada bagian tulang keras pylorus temporalis, terdapat reseptor pendengaran dan alat pendengar ini disebut labirin.Labirin osseous merupakan serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan dinamakan perilimfe. Labirin osseous terdiri dari :
a. Vestibulum
b. Koklea
c. Kanalis semi sirkularis
Adapun fisiologi pendengaran yaitu :
Ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal gelombang suara dimana kecepatan dan volumenya berbeda-beda. Gelombang suara bergerak melalui rongga telinga luar yang menyebabkan membran timpani bergetar, getaran-getaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui maleus yang terkait pada membrane itu. Karena getaran yang timbul setiap tulang itu sendiri maka tulang akan memperbesar getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe. Getaran perilimfe dialihkan melalui membrane menuju endolimfe dalam saluran koklea dan rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti selanjutnya dihantarkan menuju otak. Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar